WWW.PATROLISULSEL.COM Gowa - Malino adalah nama kelurahan yang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Wilayah malino terletak di bawah kaki gunung bawakaraeng, dengan ketinggian sekitar 1.000 meter diatas permukaan laut
Malino dikenal sebagai "Kota Bunga" karena keindahan alamnya dan berbagai jenis bunga tropis yang tumbuh subur di sana. Namun tak hanya keindahan alam yang disuguhkan tetapi malino juga memiliki sejarah panjang yang kaya, dimulai dari masa sebelum penjajahan belanda.
Malino dulu dikenal sebagai "Lapparak" yang berarti datar, malino kemudian menjadi populer saat menjadi tempat peristirahatan bagi pejabat belanda pada tahun 1927, setelah gubernur jenderal Caron menetapkannya sebagai "Celebes on Onderhorighodon".
Selain itu, Malino juga menjadi saksi bisu dari Konferensi Malino pada tahun 1946 yang membahas pembentukan negara federal di Indonesia, serta perjanjian perdamaian Malino I dan Malino II yang dimediasi oleh Jusuf Kalla.
Bagi para wisatawan, Malino bisa menjadi pilihan obyek wisata, karna malino sangat sejuk dan diselimuti kabut serta udara yang segar. Tanahnya yang subur dan gembur membuat tempat ini kaya akan berbagai jenis tanaman yang khas pegunungan. Seperti hutan pinus, kebun teh, agrowisata stroberi, anggur, dan sebagainya.
Tak hanya itu, malino juga menyediakan beberapa air terjun yang bisa pengunjung nikmati.
Pada tahun 2017 lalu pemerintah kabupaten gowa menggagas event beautiful malino dan memasukkannya daftar destinasi wisata nasional
Sebentar lagi beautiful malino akan berlangsung, maka kalian harus siapkan mental dan fisik, dimana mencapai destinasi wisata tersebut para pengunjung akan dihadapkan dengan jalanan yang berbelok - belok, tetapi sepanjang perjalanan yang belok - belok, mata para wisatawan akan dimanjakan oleh keindahan pesona malino Kota Bunga.
Ketua Komunitas media online baramakassar pun dihantui kerinduan oleh malino kota bunga
"Saya selalu mengingat beberapa momentum bersama rekan - rekan media di malino" tutupnya.
*Red