WWW PATROLISULSEL.COM. SIDRAP - Belum cukup sehari setelah membuka kegiatan Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berlokasi di aula Puskesmas Maritengngae pada Rabu 3 September 2025
Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif yang membuka acara tersebut menitipkan harapan besar kepada para dokter di wilayah kerja rumah sakit dan puskesmas Kabupaten Sidrap untuk memberikan pelayanan terbaik dengan penuh cinta kepada setiap masyarakat yang mendapat perawatan tidak sesuai dengan kenyataan.
Dimana pada Kamis kemarin 04 September 2025, salah satu perawat di ruangan PICU RSUD Nene Mallomo memperlihatkan sikap yang arogan dan tidak beretika sesuai dengan motto pelayanan kesehatan yang harus mengutamakan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun).
Oknum perawat ini yang saat itu mendapat sip pagi mendatangai ruangan PICU kelas tiga laki laki mengatakan agar para keluarga pasien itu tidak membuka tikar atau karpet khusus penjaga secara lebar karena rumah sakit ini bukan hotel dan bahkan dia mengatakan perawat diruangan PICU yang membantu mereka bukan mereka yang membantu para perawat."
HR sala satu pasien membenarkan hal tersebut, kata dia, di ruangan PICU ini memang banyak perawat namun oknum ini beda dari yang lain.
Dimana oknum ini sangat kasar saat menegur dan bahkan tak segan segan mengeluarkan kata kata yang tidak sesuai dengan motto para perawat Indonesia." Ujarnya dengan kesal.
Kami paham pak aturan rumah sakit jika pagi hari karena banyak kegiatan mulai dari pembersihan ruangan dan persiapan pemeriksaan dokter kata dia kepada awak media.
Tapi setidaknya di sampaikan ke kami para pasien dan keluarga pasien secara halus dan sopan.
Kami tau ini bukan hotel, katanya lagi. Dan jujur pak kami juga sebenarnya tidak ingin masuk rumah sakit dimanapun. Namun yang namanya sakit itu bukan kami yang minta - minta."
Sikap oknum perawat ini harus di evaluasi oleh pimpinan rumah sakit umum daerah Nenen Mallomo. Jika oknum ini terus berulah begitu apa yang diharapkan bapak Bupati Sidrap agar para Dokter memberikan pelayanan dengan penuh cinta jauh dari harapan sebenarnya.
Senanda dengan itu salah satu keluarga pasien berinisial PR mengatakan andai bapak saya langsung sehat jika keluar paksa setelah mendapat bahasa tak sopan dari oknum perawat ini kami semua akan keluar hari ini." Kata dia penuh kekecewaan.
Kami tidak menyangka seorang oknum perawat dengan berpakaian muslimah bercadar namun bicaranya dengan nada tinggi tak sopan, arogan bahkan menyebut nama tuhan dan dosa itu membuat kami seakan tidak percaya dia akan berkata begitu kepada pasien dan keluarga pasien." Umbarnya (05/09/2025).
Kami sangat kecewa ada oknum perawat di ruang PICU RSUD Nene Mallomo yang begitu tak tau etika perawat saat berbicara kepada pasien dan keluarga pasien yang seharusnya mendapat perawatan kasih sayang malah dapat omelan tak wajar."
Kami berharap Direktur RSUD Nene Mallomo melakukan evaluasi kepada tenaga perawatannya di masing - masing ruangan." Tambahnya.
Bagaimana mau tercipta citra pelayanan publik terbaik sesuai program Bupati Sidrap sedangkan di internal rumah sakit aja perawatnya ngomongnya tak tau aturan prinsip 5S." Tutup PR sambil berlalu ke apotik rawat inap (Rls/***)